Waterproofing atau Water-resistant menggambarkan objek yang tidak terpengaruh oleh air atau tahan terhadap peresapan / masuknya air, atau bisa juga objek yang terlindungi oleh material yang tahan atau menghalangi masuknya air. Material tersebut biasanya digunakan di lingkungan basah atau berada dibawah tekanan air.
Dibidang kontruksi, Waterproofing digunakan di bangunan seperti di basement, dak beton, gutter , tempat-tempat lembab, toilet, dll. Sebuah gedung atau struktur bangunan membutuhkan waterproofing karena beton tidak bisa tahan air atau berfungsi waterproof dengan sendirinya.
Sistem waterproofing konvensional yang sering digunakan adalah tipe membran, yang mengandalkan aplikasi satu atau lebih lapisan membran ( dengan berbagai tipe seperti bitumen, silicate, pvs, epdm, dll) yang berfungsi sebagai pembatas antara air dengan struktur bangunan, mengahalangi masuknya air. Bagaimanapun, system membran tergantung dari aplikasi yang sempurna karena terbilang rumit. Jika terjadi kesalahan dalam pemasangan atau perlekatan dapat menyebabkan kebocoran.
Setelah lebih dari dua dekade, industri konstruksi mempunyai teknologi yang lebih maju dibidang material waterproofing, yaitu INTEGRAL WATERPROOFING SYSTEM. Sistem integral bekerja didalam matriks beton, tidak membentuk lapisan tetapi membuat bongkahan beton itu sendiri waterproof.